Meskipun mayoritas beragama sama
(Budha), rakyat Burma terdiri dari beberapa etnis dgn budaya, bahasa dan
asal-usul yg berbeda. Menyebabkan sejarah Burma selalu diwarnai konflik antar
etnis hingga saat ini.
Kondisi geografisnya yg subur
menjadi rebutan bagi kebudayaan (etnis) besar disekelilingnya. Kebudayaan Tibet
di barat laut, Bengal di Barat, China di utara, Thailand di timur dan Khmer di
selatan.
Kebudayaan2 tsb silih berganti
menguasai wilayah Burma dan mendirikan sub kerajaan sendiri. Yang akhirnya
meninggalkan beberapa etnis berbeda yg saling berebut pengaruh. Diantara banyak
konflik antar etnis di sana yg sedang hangat saat ini adalah konflik etnis
Rohingya.
Alkisah thn 1404 dinobatkan seorang
raja baru bernama Min Saw Mon yg berkuasa atas kerajaan Rakhine di wilayah
Arakan (pesisir barat Burma berbatasan dengan Bangladesh). Gonjang-ganjing politik yang terjadi sejak
lama, menyebabkan raja baru digulingkan 2 tahun kemudian.
Min Saw Mon berhasil melarikan diri
dan meminta perlindungan kepada kesultanan Bengal di Bangladesh. Setelah 24
tahun dalam pengasingan. Min Saw Mon dibantu dengan balatentara Bengal berhasil
menaklukkan Arakan dan berkuasa kembali.
Min Saw Mon kemudian mendirikan
kerajaan baru Mrauk-U yg menjadi vassal dari kesultanan Bengal, meskipun dia
dan rakyatnya beragama Budha tapi sistem pemerintahan mengadopsi kesultanan
Bengal. Min Saw Mon sendiri mendapat
gelar Suleiman Shah. Kerajaan ini
bertahan hingga 3 abad lamanya. Hubungan yang erat dengan Bengal menyebabkan
banyak penduduk Muslim Bengal yg hidup di Mrauk-U dan berasimilasi dengan
penduduk asli. Keturunan mereka yg jumlahnya sedikit masih diakui sebagai warga
Negara oleh pemerintah Burma.
Tahun 1785 wilayah Arakan berhasil
dikuasai kerajaan Burma dari dinasti Konbaung, orang2 Arakan mengungsi ke
Bengal yang saat itu sudah dikuasai Inggris. Hingga akhirnya Inggris berhasil
menguasai Arakan tahun 1826. Pada masa itulah puncak migrasi Orang Arakan-Bangladesh ke burma sebagai tenaga pertanian di
wilayah Arakan-Inggris. Orang2 ini kemudian disebut sbg etnis Rohingya.
Ketika Perang Dunia meletus Jepang
mulai menyerang wilayah Inggris di
Burma, orang2 Rohingya dipersenjatai oleh Inggris sebagai bemper untuk menahan gerak
Jepang ke India. Saat itu Jepang didukung etnis Burma lainnya dengan mudah
menguasai Burma. Jepang dan Burma menyerang orang2 Rohingya yg pro Sekutu dan menggiring
mereka kembali ke Bangladesh.
Pada akhir WW2 Inggris membentuk
pasukan V-Force yg terdiri dari para sukarelawan pribumi India & Bangladesh
untuk menyerang kekuatan Jepang di Burma. Termasuk orang Rohingya ikut serta. Ketika
Inggris menginvasi Burma, Rohingya bukan hanya menyerang Jepang tapi juga menyerang etnis Burma di Arakan. Mereka kemudian
berhasil menguasai beberapa wilayah di Arakan.
Tahun 1947 Rohingya mengkampanyekan
wilayah otonomi sendiri. Tapi pada tahun 1948 Inggris justru mengakui kemerdekaan Burma yang wilayahnya termasuk
wilayah Rohingya. Setelah kemerdekaan perang antar etnis di Burma kembali
meletus, masing2 etnis yg ada di Burma saling berebut pengaruh dan kekuasaan. Tahun
1962 Junta militer berkuasa di Burma dan berusaha menyatukan Burma kembali.
Tetapi junta militer tidak mengakui
Rohingya sebagai bagian dari Burma dan melakukan operasi besar-besaran terhadap
militan Rohingya. Yang akibatnya etnis Rohingya kembali mengungsi ke Bangladesh.
Militan Rohingya |
Thn 1971 terjadi perang saudara di
Bangladesh dimana Bangladesh akhirnya melepaskan diri dari pemerintahan
Pakistan. Pemerintahan Bangladesh yg baru tidak mengakui Rohingya juga sebagai
warga negara dan mengusir mereka kembali ke Burma. Sementara pemerintah Burma
juga tidak mengakui etnis Rohingya sebagai warga negaranya ….
Dirangkum dari mbah Wikipedia :)