Kalau saya pikir-pikir profesi sebagai ustadz jauh lebih menguntungkan dibandingkan seorang blogger atau internet monetizer (orang yang mencari uang lewat internet) yang katanya bisa menghasilkan ratusan $ sehari.
Bulan Ramadhan ini saya sedikit merenungi kegiatan saya sehari-hari, yang terlalu disita oleh urusan duniawi, terutama sejak mengenal dunia bisnis internet meskipun masih sebagai seorang newbie.
Dan bukan itu saja keuntungannya, selain dapat rezeki dia juga dapat pahala karena mengajarkan ilmu agama dan beribadah, karena profesinya memang beribadah. Berbeda dengan kita-kita ini (baca : saya) yang selalu sibuk mengejar dunia sampai lupa dengan urusan akhirat. Atau bingung membagi waktu antara kerja, hiburan dan ibadah. Apalagi kalau yang bidang kerjanya lebih untuk diri sendiri tanpa niat ibadah atau sedikit sekali pengaruhnya bagi orang lain.
Bukannya berarti saya menilai ibadah itu dengan materi, tapi bagaimana seharusnya saya memanfaatkan waktu yang sempit ini dengan sebaik-baiknya.
Yah begitulah... soalnya mau jadi ustadz juga gak pede... karena ilmunya kurang, lha baca Al Quran aja gak tamat-tamat hehe.
Kok saya jadi penasaran berapa sih gaji Imam Masjidil Haram? Yang katanya gaji sebulan gak habis buat setahun. Atau mungkin ada yang berminat jadi ustadz blogger?
Bulan Ramadhan ini saya sedikit merenungi kegiatan saya sehari-hari, yang terlalu disita oleh urusan duniawi, terutama sejak mengenal dunia bisnis internet meskipun masih sebagai seorang newbie.
Bukannya memperbanyak itikaf di masjid, saya malah memperbanyak beritikaf di internet.Coba bandingkan dengan kegiatan seorang ustadz, meskipun secara etika tidak memasang tarif mengajar atau ceramah, ia dapat mencukupi kebutuhan hidupnya meskipun tarifnya sukarela. Apalagi kalau ustadz tersebut termasuk jajaran ustadz kondang yang sering diundang, para pengundangnya pasti sudah siap dengan patokan honor yang sesuai. (Meskipun ada juga sih beberapa yang memilih berceramah di tempat yang membayar lebih tinggi).
Bukannya memperbanyak sholat sunnah, malah sibuk menyebar link di komentar blog lain.
Bukannya memperbanyak berdzikir dan berdoa, malah memperbanyak ngeklik iklan PTC.
Bukannya banyak membaca ayat-ayat Al Quran, malah sibuk baca-baca peluang bisnis baru.
Bukannya memperdalam ilmu agama, malah sibuk memperdalam ilmu SEO.
Bukannya mengejar malam laitul qodar, malahan mengejar contes drop entrecard.
dll... dll... padahal hasilnya gak seberapa.
Dan bukan itu saja keuntungannya, selain dapat rezeki dia juga dapat pahala karena mengajarkan ilmu agama dan beribadah, karena profesinya memang beribadah. Berbeda dengan kita-kita ini (baca : saya) yang selalu sibuk mengejar dunia sampai lupa dengan urusan akhirat. Atau bingung membagi waktu antara kerja, hiburan dan ibadah. Apalagi kalau yang bidang kerjanya lebih untuk diri sendiri tanpa niat ibadah atau sedikit sekali pengaruhnya bagi orang lain.
Bukannya berarti saya menilai ibadah itu dengan materi, tapi bagaimana seharusnya saya memanfaatkan waktu yang sempit ini dengan sebaik-baiknya.
Yah begitulah... soalnya mau jadi ustadz juga gak pede... karena ilmunya kurang, lha baca Al Quran aja gak tamat-tamat hehe.
Kok saya jadi penasaran berapa sih gaji Imam Masjidil Haram? Yang katanya gaji sebulan gak habis buat setahun. Atau mungkin ada yang berminat jadi ustadz blogger?
3 komentar:
sampai sejauh ini belum ada yg minat jadi ustadz blogger kecuali ustadz.net (he..3x)
mending jadi ustad lewat blog ajah
Betul ... yuk jadi ustadz lewat blog ... sampaikanlah meskipun hanya satu ayat
Posting Komentar