26 Mei 2015

Sejarah Bangsa ROHINGYA




Meskipun mayoritas beragama sama (Budha), rakyat Burma terdiri dari beberapa etnis dgn budaya, bahasa dan asal-usul yg berbeda. Menyebabkan sejarah Burma selalu diwarnai konflik antar etnis hingga saat ini.

Kondisi geografisnya yg subur menjadi rebutan bagi kebudayaan (etnis) besar disekelilingnya. Kebudayaan Tibet di barat laut, Bengal di Barat, China di utara, Thailand di timur dan Khmer di selatan.

Kebudayaan2 tsb silih berganti menguasai wilayah Burma dan mendirikan sub kerajaan sendiri. Yang akhirnya meninggalkan beberapa etnis berbeda yg saling berebut pengaruh. Diantara banyak konflik antar etnis di sana yg sedang hangat saat ini adalah konflik etnis Rohingya.

Alkisah thn 1404 dinobatkan seorang raja baru bernama Min Saw Mon yg berkuasa atas kerajaan Rakhine di wilayah Arakan (pesisir barat Burma berbatasan dengan Bangladesh).  Gonjang-ganjing politik yang terjadi sejak lama, menyebabkan raja baru digulingkan 2 tahun kemudian.

Min Saw Mon berhasil melarikan diri dan meminta perlindungan kepada kesultanan Bengal di Bangladesh. Setelah 24 tahun dalam pengasingan. Min Saw Mon dibantu dengan balatentara Bengal berhasil menaklukkan Arakan dan berkuasa kembali.

Min Saw Mon kemudian mendirikan kerajaan baru Mrauk-U yg menjadi vassal dari kesultanan Bengal, meskipun dia dan rakyatnya beragama Budha tapi sistem pemerintahan mengadopsi kesultanan Bengal.  Min Saw Mon sendiri mendapat gelar  Suleiman Shah. Kerajaan ini bertahan hingga 3 abad lamanya. Hubungan yang erat dengan Bengal menyebabkan banyak penduduk Muslim Bengal yg hidup di Mrauk-U dan berasimilasi dengan penduduk asli. Keturunan mereka yg jumlahnya sedikit masih diakui sebagai warga Negara oleh pemerintah Burma.


Tahun 1785 wilayah Arakan berhasil dikuasai kerajaan Burma dari dinasti Konbaung, orang2 Arakan mengungsi ke Bengal yang saat itu sudah dikuasai Inggris. Hingga akhirnya Inggris berhasil menguasai Arakan tahun 1826. Pada masa itulah puncak migrasi Orang Arakan-Bangladesh ke burma sebagai tenaga pertanian di wilayah Arakan-Inggris. Orang2 ini kemudian disebut sbg etnis Rohingya.

Ketika Perang Dunia meletus Jepang mulai menyerang  wilayah Inggris di Burma, orang2 Rohingya dipersenjatai oleh Inggris sebagai bemper untuk menahan gerak Jepang ke India. Saat itu Jepang  didukung etnis Burma lainnya dengan mudah menguasai Burma. Jepang dan Burma menyerang orang2 Rohingya yg pro Sekutu dan menggiring mereka kembali ke Bangladesh.

Pada akhir WW2 Inggris membentuk pasukan V-Force yg terdiri dari para sukarelawan pribumi India & Bangladesh untuk menyerang kekuatan Jepang di Burma. Termasuk orang Rohingya ikut serta. Ketika Inggris menginvasi Burma, Rohingya bukan hanya menyerang Jepang tapi juga  menyerang etnis Burma di Arakan. Mereka kemudian berhasil menguasai beberapa wilayah di Arakan.

Tahun 1947 Rohingya mengkampanyekan wilayah otonomi sendiri. Tapi pada tahun 1948 Inggris justru  mengakui kemerdekaan Burma yang wilayahnya termasuk wilayah Rohingya. Setelah kemerdekaan perang antar etnis di Burma kembali meletus, masing2 etnis yg ada di Burma saling berebut pengaruh dan kekuasaan. Tahun 1962 Junta militer berkuasa di Burma dan berusaha menyatukan Burma kembali. Tetapi junta militer tidak mengakui Rohingya sebagai bagian dari Burma dan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan Rohingya. Yang akibatnya etnis Rohingya kembali mengungsi ke Bangladesh.

Militan Rohingya
Thn 1971 terjadi perang saudara di Bangladesh dimana Bangladesh akhirnya melepaskan diri dari pemerintahan Pakistan. Pemerintahan Bangladesh yg baru tidak mengakui Rohingya juga sebagai warga negara dan mengusir mereka kembali ke Burma. Sementara pemerintah Burma juga tidak mengakui etnis Rohingya sebagai warga negaranya …. 

Dirangkum dari mbah Wikipedia :)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Thanks, Info bermanfaat. Ebook Gratis

Posting Komentar