21 Juni 2008

Pelayan Sang Raja

Suatu ketika Sang Raja sedang menjamu seorang tamu. Dari balik singgasananya Ia memerintahkan para budak untuk mengangkat gelas menghormati tamu tersebut. Semua budak pun mengangkat gelas termasuk budak kesayangan Sang Raja.

Ketika Sang Raja menampakkan diri, budak kesayangan terpana dan bergetar seluruh tubuhnya hingga terjatuhlah gelas ditangannya pecah berkeping-keping.

Budak2 lain melihat hal itu ikut melempar gelas-gelas mereka hingga pecah.
Sang Raja bertanya "Mengapa kalian lakukan itu?"
"Karena budak kesayanganmu melakukannya wahai Raja"
"Ia tidak melakukannya, Akulah yang melakukannya"

20 Juni 2008

Pengemis dan Sang Raja

Alkisah dua orang pengemis datang kepada Sang Raja. Pengemis pertama meminta dengan sangat rendah hati, ramah dan menyenangkan hati Sang Raja. Sedangkan pengemis kedua meminta dengan seenak hatinya seakan butuh tidak butuh kepada Sang Raja.

Sang Raja merasa jijik dengan pengemis kedua, Ia menyuruh pelayannya segera melemparkan roti kepada pengemis kedua agar ia segera pergi dari hadapan-Nya.

Sedangkan pada pengemis pertama Ia merasa senang dan gembira akan kedatangannya. Ia menyuruh pelayan mengatakan bahwa roti belum masak dan suruhlah ia menunggu dengan sabar. Dengan sabar si pengemis menunggu di pintu Sang Raja. Sang Raja asyik berlama-lama mendengar ratapan dan pujian dari si pengemis, hingga akhirnya Ia-pun merasa kasihan padanya. Lalu dengan berat hati disuruhnya pelayan memenuhi permintaannya. Hingga pergilah si pengemis.

Sejak Sang Raja selalu rindu untuk bertemu di kehidupan istana-Nya.

17 Juni 2008

Teori Kebutuhan

Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja. Hakim memulai, "Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika..."

Nasrudin menukas, "Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukumlah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan."

Hakim mencoba bertaktik, "Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. Kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan dipilih?"

Nasrudin menjawab seketika, "Tentu, saya memilih kekayaan."

Hakim membalas sinis, "Memalukan. Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat. Dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?"

Nasrudin balik bertanya, "Kalau pilihan Anda sendiri?"

Hakim menjawab tegas, "Tentu, saya memilih kebijaksanaan."

Dan Nasrudin menutup, "Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya."

15 Juni 2008

Tips Membeli Tanah

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membeli tanah:

Lokasi
Lokasi merupakan faktor utama. Sebelum Anda membeli tanah tentukan dahulu apa tujuan dan rencana Anda. Pilihlah lokasi yang paling cocok dengan tujuan Anda. Jika tujuan Anda hanya untuk investasi - artinya tanah tersebut tidak akan digarap - pilihlah lokasi yang mudah dijangkau dan terpantau oleh Anda sendiri.

Hal ini berkaitan dengan pengawasan, banyak sekali kasus bangunan liar yang berdiri di tanah kosong yang tidak terpantau. Kalau sudah begini bisa repot jadinya. Jika Anda sudah terlanjur membeli tanah di luar kota atau di daerah yang berbeda dengan tempat tinggal Anda (mungkin karena murah), sebaiknya titipkan kepada orang yang bisa dipercaya, atau beri kesempatan kepada warga sekitar untuk menggarapnya, usahakan dengan perjanjian di atas kertas.

Lingkungan dan kondisi tanah
  1. Hal utama yang perlu Anda perhatikan adalah akses jalan. Jangan sekali-kali membeli tanah yang tidak memiliki akses jalan karena investasi Anda tidak akan berkembang. Jangan terlalu percaya dengan rumor jika ada yang bilang di daerah tersebut akan dibangun jalan, karena Anda tidak akan pernah tahu pasti kapan rencana tersebut terlaksana.
  2. Sumber air, meskipun Anda tidak berniat menggarap tanah tersebut perlu juga ditanyakan kondisi dan sumber air di daerah itu, karena air merupakan kebutuhan vital. Juga apakah daerah itu bebas banjir atau tidak? Lakukan pengecekan langsung ke lokasi, kalu perlu secara diam-diam. Tanyakan hal-hal di atas kepada masyarakat sekitarnya.
  3. Kondisi tanah, apakah tanah sawah atau tanah darat. Ketinggian tanah, lebih tinggi dari jalan atau lebih rendah. Sudah sesuaikah dengan tujuan Anda.
  4. Perhatikan lingkungan sekitar, apakah ada pembangunan berskala cukup besar di sekitar daerah tersebut, jika ada berarti daerah itu punya prospek yang cerah.
Harga
Jika Anda sudah cocok dengan kondisi dan lokasinya, yang perlu diselidiki adalah harga. Jangan percaya dengan harga jual NJOP (Nilai Jual Wajib Pajak) yang tercantum dalam PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), karena nilai NJOP bisa dirubah sesuai keinginan. Lebih baik Anda survey juga harga di sekitarnya sebagai perbandingan, perlu diingat bahwa harga penawaran selalu lebih tinggi dibanding harga sebenarnya. Semakin bagus lokasinya biasanya semakin mahal.

Legalitas dan Rencana Pemerintah.
Hal lain yang perlu Anda cermati adalah status tanah. Konsultasikan dengan Notaris / PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) untuk membantu pengecekan. Status tanah ada beberapa macam :
  1. Tanah adat / girik / letter c. Sebenarnya girik bukanlah bukti kepemilikan atau hak atas tanah. Girik hanya bukti pembayaran pajak atas tanah adat atau tanah garapan, atau bukti bahwa seseorang menguasai sebidang tanah garapan. Karena itu status hukum tanah girik tidak kuat, tapi bisa dijadikan dasar untuk pembuatan sertifikat.
  2. Sertifikat Hak adalah bukti kepemilikan yang sah dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional setempat dan diakui negara. Sertifikat Hak sendiri ada beberapa macam, yaitu Hak Milik, Hak Guna Bangunan, dan Hak Guna Usaha.
Selain itu perlu dicek juga rencana pemerintah terhadap daerah tersebut. Anda bisa mengecek melalui Dinas Tata Kota atau Dinas Bangunan daerah setempat. Jangan sampai tanah yang akan Anda beli ternyata merupakan rencana jalan, meskipun sebenarnya Anda akan mendapat ganti rugi jika memang dilaksanakan, setidaknya rencana tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan Anda.

Tanyakan juga Rencana Tata Ruang dan Peruntukan daerah tersebut. Apakah sesuai dengan tujuan Anda. Karena jika tidak sesuai Anda akan sulit untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB). IMB ini berguna jika suatu saat Anda membutuhkan pinjaman dari Bank.

Hati-hati juga jika Anda membeli lahan kosong di daerah perumahan, kadang-kadang developer nakal menjual lahan sisa yang sebenarnya peruntukan dan izinnya adalah daerah hijau. Meskipun sebetulnya bisa juga di urus izinnya hanya saja akan keluar uang lebih besar. Di Indonesia apa sih yang gak bisa? :)

Wah panjang juga yah, cukup dulu deh … semoga berguna.

14 Juni 2008

Di Sini Lebih Terang

Seseorang melihat Nashruddin mencari sesuatu di tanah.
"Apa yang hilang, Mulla?" dia menanyakan.
"Kunciku," kata si Mulla. Lalu mereka berdua berlutut dan mulai mencarinya.

Berselang waktu, si orang menanyakan : "Dimana tepatnya kau menjatuhkannya?"
"Di dalam rumahku."
"Terus mengapa engkau mencarinya di sini?" tanya orang itu keheranan.

"Karena di sini lebih terang daripada di dalam rumahku."

12 Juni 2008

Investasi Properti

Properti sendiri arti sebenarnya adalah kepemilikan yang dapat dipindah tangankan. Secara umum properti dibagi beberapa jenis yaitu real properti (tanah / bangunan), barang-barang fisik, dan intelektual properti (hak cipta). Jadi hampir semua barang yang bisa dimiliki disebut properti. Nah properti yang saya maksud dalam tulisan ini lebih spesifik kepada tanah atau bangunan.

Hal terpenting yang perlu Anda ketahui jika ingin berinvestasi di properti yaitu adanya perbedaan sifat investasi antara tanah dan bangunan.
Tanah memiliki keunikan tersendiri karena sifat harga tanah akan selalu mengalami kenaikan, meskipun tidak dikelola sama sekali.

Sementara untuk bangunan bukannya mengalami kenaikan justru penurunan, karena dibutuhkan biaya perawatan. Bangunan hanya akan menghasilkan jika dikelola untuk usaha atau disewakan.
Berinvestasi di tanah merupakan investasi jangka panjang tetapi paling aman, karena barang tidak bergerak dan harganya cenderung akan meningkat, hanya saja likuiditasnya sangat rendah. Justru terutama pada saat-saat ekonomi sulit, tanah semakin sulit untuk dijual. Tanah yang murah biasanya lokasi tidak strategis dan sedikit peminat, tanah dengan lokasi strategis harganya terlalu mahal sehingga jumlah pembeli yang sanggup pun sedikit. Bagaimanapun tanah strategis lebih menjanjikan dibandingkan lokasi pertama.

10 Juni 2008

BERSERU

Pada suatu hari seorang nabi tiba di sebuah kota untuk menobatkan para penduduknya. Mula-mula orang kota mendengarkan khotbah-khotbahnya, tetapi lama-kelamaan mereka tidak datang lagi, sampai tidak ada segelintir orang pun yang mendengarkan kata-kata sang nabi.

Pada suatu hari seorang musafir bertanya kepada nabi: 'Mengapa Anda masih saja terus berkhotbah? Apakah Anda tidak tahu, bahwa tugas Anda itu sia-sia saja?'

Jawab sang nabi: 'Pada mulanya aku berharap dapat mengubah mereka. Kini aku masih terus berseru, agar supaya mereka jangan mengubah aku!'

06 Juni 2008

Beli Bibit Jangan Buah

Seorang wanita bermimpi masuk ke sebuah toko baru di pasar, dan terkejut, menemukan Tuhan di belakang toko.

"Engkau menjual apa di sini?" ia bertanya.

"Apa saja yang menjadi keinginan hatimu," kata Tuhan.

Hampir tak berani percaya apa yang didengarnya, wanita itu memutuskan minta hal-hal paling baik, yang dapat diinginkan seorang manusia.

"Aku minta ketenteraman hati dan cinta dan bahagia dan bijaksana dan bebas dari sakit." katanya, lalu sebagai pikiran kemudian ditambahkan, "Tidak hanya untuk saya. Untuk semua orang di dunia."

Tuhan tersenyum. "Kukira, engkau menafsirkan aku salah, nak," kata-Nya.
"Kami tidak menjual buah di sini. Hanya benih."

03 Juni 2008

Bahlul dan Tahta Raja

Bahlul yang bijaksana sering menyembunyikan kecendekiaannya di balik tabir kegilaan. Dengan itu, ia dapat keluar masuk istana Harun Al-Rasyid dengan bebasnya. Sang Raja pun amat menghargai bimbingannya.

Suatu hari, Bahlul masuk ke istana dan menemukan singgasana Raja kosong. Dengan enteng, ia langsung mendudukinya. Menempati tahta Raja termasuk ke dalam kejahatan berat dan boleh dihukum mati. Para pengawal menangkap Bahlul, menyeretnya turun dari tahta, dan memukulinya. Mendengar teriakan Bahlul yang kesakitan, Raja segera menghampirinya.

Bahlul masih menangis keras ketika Raja menanyakan sebab keributan ini kepada para pengawal. Raja berkata kepada yang memukuli Bahlul, “Kasihan! Orang ini gila. Mana ada orang waras yang berani menduduki singgasana Raja?” Ia lalu berpaling ke arah Bahlul, “Sudahlah, tak usah menangis. Jangan kuatir, cepat hapus air matamu.” Bahlul menjawab, “Wahai Raja, bukan pukulan mereka yang membuatku menangis. Aku menangis karena kasihan terhadapmu!”

“Kau mengasihaniku?” Harun mengherdik, “Mengapa engkau harus menangisiku?” Bahlul menjawab, “Wahai Raja, aku cuma duduk di tahtamu sekali tapi mereka telah memukuliku dengan begitu keras disini sekarang juga. Apalagi kau, kau telah menduduki tahtamu selama dua puluh tahun. Pukulan seperti apa yang akan kau terima nanti di akhirat? Aku menangis karena memikirkan nasibmu yang malang…

Bergidiklah Sang Raja sambil mencucurkan air mata.