13 September 2008

05 September 2008

Ustadz vs Blogger for Money

Kalau saya pikir-pikir profesi sebagai ustadz jauh lebih menguntungkan dibandingkan seorang blogger atau internet monetizer (orang yang mencari uang lewat internet) yang katanya bisa menghasilkan ratusan $ sehari.

Bulan Ramadhan ini saya sedikit merenungi kegiatan saya sehari-hari, yang terlalu disita oleh urusan duniawi, terutama sejak mengenal dunia bisnis internet meskipun masih sebagai seorang newbie.

Bukannya memperbanyak itikaf di masjid, saya malah memperbanyak beritikaf di internet.
Bukannya memperbanyak sholat sunnah, malah sibuk menyebar link di komentar blog lain.
Bukannya memperbanyak berdzikir dan berdoa, malah memperbanyak ngeklik iklan PTC.
Bukannya banyak membaca ayat-ayat Al Quran, malah sibuk baca-baca peluang bisnis baru.
Bukannya memperdalam ilmu agama, malah sibuk memperdalam ilmu SEO.
Bukannya mengejar malam laitul qodar, malahan mengejar contes drop entrecard.
dll... dll... padahal hasilnya gak seberapa.
Coba bandingkan dengan kegiatan seorang ustadz, meskipun secara etika tidak memasang tarif mengajar atau ceramah, ia dapat mencukupi kebutuhan hidupnya meskipun tarifnya sukarela. Apalagi kalau ustadz tersebut termasuk jajaran ustadz kondang yang sering diundang, para pengundangnya pasti sudah siap dengan patokan honor yang sesuai. (Meskipun ada juga sih beberapa yang memilih berceramah di tempat yang membayar lebih tinggi).

Dan bukan itu saja keuntungannya, selain dapat rezeki dia juga dapat pahala karena mengajarkan ilmu agama dan beribadah, karena profesinya memang beribadah. Berbeda dengan kita-kita ini (baca : saya) yang selalu sibuk mengejar dunia sampai lupa dengan urusan akhirat. Atau bingung membagi waktu antara kerja, hiburan dan ibadah. Apalagi kalau yang bidang kerjanya lebih untuk diri sendiri tanpa niat ibadah atau sedikit sekali pengaruhnya bagi orang lain.

Bukannya berarti saya menilai ibadah itu dengan materi, tapi bagaimana seharusnya saya memanfaatkan waktu yang sempit ini dengan sebaik-baiknya.

Yah begitulah... soalnya mau jadi ustadz juga gak pede... karena ilmunya kurang, lha baca Al Quran aja gak tamat-tamat hehe.

Kok saya jadi penasaran berapa sih gaji Imam Masjidil Haram? Yang katanya gaji sebulan gak habis buat setahun. Atau mungkin ada yang berminat jadi ustadz blogger?

24 Agustus 2008

Pesta Penyambutan Tak Terduga


Hahaha... Selamat Anda pelanggan kami yang ke 1jt... dan acara ini ditayangkan ke seluruh dunia

21 Juni 2008

Pelayan Sang Raja

Suatu ketika Sang Raja sedang menjamu seorang tamu. Dari balik singgasananya Ia memerintahkan para budak untuk mengangkat gelas menghormati tamu tersebut. Semua budak pun mengangkat gelas termasuk budak kesayangan Sang Raja.

Ketika Sang Raja menampakkan diri, budak kesayangan terpana dan bergetar seluruh tubuhnya hingga terjatuhlah gelas ditangannya pecah berkeping-keping.

Budak2 lain melihat hal itu ikut melempar gelas-gelas mereka hingga pecah.
Sang Raja bertanya "Mengapa kalian lakukan itu?"
"Karena budak kesayanganmu melakukannya wahai Raja"
"Ia tidak melakukannya, Akulah yang melakukannya"

20 Juni 2008

Pengemis dan Sang Raja

Alkisah dua orang pengemis datang kepada Sang Raja. Pengemis pertama meminta dengan sangat rendah hati, ramah dan menyenangkan hati Sang Raja. Sedangkan pengemis kedua meminta dengan seenak hatinya seakan butuh tidak butuh kepada Sang Raja.

Sang Raja merasa jijik dengan pengemis kedua, Ia menyuruh pelayannya segera melemparkan roti kepada pengemis kedua agar ia segera pergi dari hadapan-Nya.

Sedangkan pada pengemis pertama Ia merasa senang dan gembira akan kedatangannya. Ia menyuruh pelayan mengatakan bahwa roti belum masak dan suruhlah ia menunggu dengan sabar. Dengan sabar si pengemis menunggu di pintu Sang Raja. Sang Raja asyik berlama-lama mendengar ratapan dan pujian dari si pengemis, hingga akhirnya Ia-pun merasa kasihan padanya. Lalu dengan berat hati disuruhnya pelayan memenuhi permintaannya. Hingga pergilah si pengemis.

Sejak Sang Raja selalu rindu untuk bertemu di kehidupan istana-Nya.

17 Juni 2008

Teori Kebutuhan

Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja. Hakim memulai, "Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika..."

Nasrudin menukas, "Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukumlah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan."

Hakim mencoba bertaktik, "Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. Kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan dipilih?"

Nasrudin menjawab seketika, "Tentu, saya memilih kekayaan."

Hakim membalas sinis, "Memalukan. Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat. Dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?"

Nasrudin balik bertanya, "Kalau pilihan Anda sendiri?"

Hakim menjawab tegas, "Tentu, saya memilih kebijaksanaan."

Dan Nasrudin menutup, "Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya."

15 Juni 2008

Tips Membeli Tanah

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membeli tanah:

Lokasi
Lokasi merupakan faktor utama. Sebelum Anda membeli tanah tentukan dahulu apa tujuan dan rencana Anda. Pilihlah lokasi yang paling cocok dengan tujuan Anda. Jika tujuan Anda hanya untuk investasi - artinya tanah tersebut tidak akan digarap - pilihlah lokasi yang mudah dijangkau dan terpantau oleh Anda sendiri.

Hal ini berkaitan dengan pengawasan, banyak sekali kasus bangunan liar yang berdiri di tanah kosong yang tidak terpantau. Kalau sudah begini bisa repot jadinya. Jika Anda sudah terlanjur membeli tanah di luar kota atau di daerah yang berbeda dengan tempat tinggal Anda (mungkin karena murah), sebaiknya titipkan kepada orang yang bisa dipercaya, atau beri kesempatan kepada warga sekitar untuk menggarapnya, usahakan dengan perjanjian di atas kertas.

Lingkungan dan kondisi tanah
  1. Hal utama yang perlu Anda perhatikan adalah akses jalan. Jangan sekali-kali membeli tanah yang tidak memiliki akses jalan karena investasi Anda tidak akan berkembang. Jangan terlalu percaya dengan rumor jika ada yang bilang di daerah tersebut akan dibangun jalan, karena Anda tidak akan pernah tahu pasti kapan rencana tersebut terlaksana.
  2. Sumber air, meskipun Anda tidak berniat menggarap tanah tersebut perlu juga ditanyakan kondisi dan sumber air di daerah itu, karena air merupakan kebutuhan vital. Juga apakah daerah itu bebas banjir atau tidak? Lakukan pengecekan langsung ke lokasi, kalu perlu secara diam-diam. Tanyakan hal-hal di atas kepada masyarakat sekitarnya.
  3. Kondisi tanah, apakah tanah sawah atau tanah darat. Ketinggian tanah, lebih tinggi dari jalan atau lebih rendah. Sudah sesuaikah dengan tujuan Anda.
  4. Perhatikan lingkungan sekitar, apakah ada pembangunan berskala cukup besar di sekitar daerah tersebut, jika ada berarti daerah itu punya prospek yang cerah.
Harga
Jika Anda sudah cocok dengan kondisi dan lokasinya, yang perlu diselidiki adalah harga. Jangan percaya dengan harga jual NJOP (Nilai Jual Wajib Pajak) yang tercantum dalam PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), karena nilai NJOP bisa dirubah sesuai keinginan. Lebih baik Anda survey juga harga di sekitarnya sebagai perbandingan, perlu diingat bahwa harga penawaran selalu lebih tinggi dibanding harga sebenarnya. Semakin bagus lokasinya biasanya semakin mahal.

Legalitas dan Rencana Pemerintah.
Hal lain yang perlu Anda cermati adalah status tanah. Konsultasikan dengan Notaris / PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) untuk membantu pengecekan. Status tanah ada beberapa macam :
  1. Tanah adat / girik / letter c. Sebenarnya girik bukanlah bukti kepemilikan atau hak atas tanah. Girik hanya bukti pembayaran pajak atas tanah adat atau tanah garapan, atau bukti bahwa seseorang menguasai sebidang tanah garapan. Karena itu status hukum tanah girik tidak kuat, tapi bisa dijadikan dasar untuk pembuatan sertifikat.
  2. Sertifikat Hak adalah bukti kepemilikan yang sah dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional setempat dan diakui negara. Sertifikat Hak sendiri ada beberapa macam, yaitu Hak Milik, Hak Guna Bangunan, dan Hak Guna Usaha.
Selain itu perlu dicek juga rencana pemerintah terhadap daerah tersebut. Anda bisa mengecek melalui Dinas Tata Kota atau Dinas Bangunan daerah setempat. Jangan sampai tanah yang akan Anda beli ternyata merupakan rencana jalan, meskipun sebenarnya Anda akan mendapat ganti rugi jika memang dilaksanakan, setidaknya rencana tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan Anda.

Tanyakan juga Rencana Tata Ruang dan Peruntukan daerah tersebut. Apakah sesuai dengan tujuan Anda. Karena jika tidak sesuai Anda akan sulit untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB). IMB ini berguna jika suatu saat Anda membutuhkan pinjaman dari Bank.

Hati-hati juga jika Anda membeli lahan kosong di daerah perumahan, kadang-kadang developer nakal menjual lahan sisa yang sebenarnya peruntukan dan izinnya adalah daerah hijau. Meskipun sebetulnya bisa juga di urus izinnya hanya saja akan keluar uang lebih besar. Di Indonesia apa sih yang gak bisa? :)

Wah panjang juga yah, cukup dulu deh … semoga berguna.

14 Juni 2008

Di Sini Lebih Terang

Seseorang melihat Nashruddin mencari sesuatu di tanah.
"Apa yang hilang, Mulla?" dia menanyakan.
"Kunciku," kata si Mulla. Lalu mereka berdua berlutut dan mulai mencarinya.

Berselang waktu, si orang menanyakan : "Dimana tepatnya kau menjatuhkannya?"
"Di dalam rumahku."
"Terus mengapa engkau mencarinya di sini?" tanya orang itu keheranan.

"Karena di sini lebih terang daripada di dalam rumahku."

12 Juni 2008

Investasi Properti

Properti sendiri arti sebenarnya adalah kepemilikan yang dapat dipindah tangankan. Secara umum properti dibagi beberapa jenis yaitu real properti (tanah / bangunan), barang-barang fisik, dan intelektual properti (hak cipta). Jadi hampir semua barang yang bisa dimiliki disebut properti. Nah properti yang saya maksud dalam tulisan ini lebih spesifik kepada tanah atau bangunan.

Hal terpenting yang perlu Anda ketahui jika ingin berinvestasi di properti yaitu adanya perbedaan sifat investasi antara tanah dan bangunan.
Tanah memiliki keunikan tersendiri karena sifat harga tanah akan selalu mengalami kenaikan, meskipun tidak dikelola sama sekali.

Sementara untuk bangunan bukannya mengalami kenaikan justru penurunan, karena dibutuhkan biaya perawatan. Bangunan hanya akan menghasilkan jika dikelola untuk usaha atau disewakan.
Berinvestasi di tanah merupakan investasi jangka panjang tetapi paling aman, karena barang tidak bergerak dan harganya cenderung akan meningkat, hanya saja likuiditasnya sangat rendah. Justru terutama pada saat-saat ekonomi sulit, tanah semakin sulit untuk dijual. Tanah yang murah biasanya lokasi tidak strategis dan sedikit peminat, tanah dengan lokasi strategis harganya terlalu mahal sehingga jumlah pembeli yang sanggup pun sedikit. Bagaimanapun tanah strategis lebih menjanjikan dibandingkan lokasi pertama.

10 Juni 2008

BERSERU

Pada suatu hari seorang nabi tiba di sebuah kota untuk menobatkan para penduduknya. Mula-mula orang kota mendengarkan khotbah-khotbahnya, tetapi lama-kelamaan mereka tidak datang lagi, sampai tidak ada segelintir orang pun yang mendengarkan kata-kata sang nabi.

Pada suatu hari seorang musafir bertanya kepada nabi: 'Mengapa Anda masih saja terus berkhotbah? Apakah Anda tidak tahu, bahwa tugas Anda itu sia-sia saja?'

Jawab sang nabi: 'Pada mulanya aku berharap dapat mengubah mereka. Kini aku masih terus berseru, agar supaya mereka jangan mengubah aku!'

06 Juni 2008

Beli Bibit Jangan Buah

Seorang wanita bermimpi masuk ke sebuah toko baru di pasar, dan terkejut, menemukan Tuhan di belakang toko.

"Engkau menjual apa di sini?" ia bertanya.

"Apa saja yang menjadi keinginan hatimu," kata Tuhan.

Hampir tak berani percaya apa yang didengarnya, wanita itu memutuskan minta hal-hal paling baik, yang dapat diinginkan seorang manusia.

"Aku minta ketenteraman hati dan cinta dan bahagia dan bijaksana dan bebas dari sakit." katanya, lalu sebagai pikiran kemudian ditambahkan, "Tidak hanya untuk saya. Untuk semua orang di dunia."

Tuhan tersenyum. "Kukira, engkau menafsirkan aku salah, nak," kata-Nya.
"Kami tidak menjual buah di sini. Hanya benih."

03 Juni 2008

Bahlul dan Tahta Raja

Bahlul yang bijaksana sering menyembunyikan kecendekiaannya di balik tabir kegilaan. Dengan itu, ia dapat keluar masuk istana Harun Al-Rasyid dengan bebasnya. Sang Raja pun amat menghargai bimbingannya.

Suatu hari, Bahlul masuk ke istana dan menemukan singgasana Raja kosong. Dengan enteng, ia langsung mendudukinya. Menempati tahta Raja termasuk ke dalam kejahatan berat dan boleh dihukum mati. Para pengawal menangkap Bahlul, menyeretnya turun dari tahta, dan memukulinya. Mendengar teriakan Bahlul yang kesakitan, Raja segera menghampirinya.

Bahlul masih menangis keras ketika Raja menanyakan sebab keributan ini kepada para pengawal. Raja berkata kepada yang memukuli Bahlul, “Kasihan! Orang ini gila. Mana ada orang waras yang berani menduduki singgasana Raja?” Ia lalu berpaling ke arah Bahlul, “Sudahlah, tak usah menangis. Jangan kuatir, cepat hapus air matamu.” Bahlul menjawab, “Wahai Raja, bukan pukulan mereka yang membuatku menangis. Aku menangis karena kasihan terhadapmu!”

“Kau mengasihaniku?” Harun mengherdik, “Mengapa engkau harus menangisiku?” Bahlul menjawab, “Wahai Raja, aku cuma duduk di tahtamu sekali tapi mereka telah memukuliku dengan begitu keras disini sekarang juga. Apalagi kau, kau telah menduduki tahtamu selama dua puluh tahun. Pukulan seperti apa yang akan kau terima nanti di akhirat? Aku menangis karena memikirkan nasibmu yang malang…

Bergidiklah Sang Raja sambil mencucurkan air mata.

30 Mei 2008

Pengemis dan si Kikir

Sudah lama pengemis itu berdiri di depan sebuah rumah gedung yang mirip istana. Karena merasa terganggu, yang punya rumah menyuruh pelayannya untuk mengusir pengemis tersebut. Tetapi pengemis itu tidak bergeming dari tempatnya.

Ia menjawab, "Saya datang tidak untuk disuruh pergi begitu saja, Saya datang untuk bertemu dengan yang punya rumah ini, Saya adalah tamu, dan tamu harus dihormati, kalau tidak mau didatangi tamu, jangan bikin rumah di tepi jalan."

Jawaban ini dilaporkan oleh para pelayan kepada majikannya. Maka orang kaya yg gendut itu segera keluar dg jengkel.

Ia menghardik, "Ada perlu apa?"
"Saya mau minta hak saya sendiri sebagai orang tidak punya."
"Hak apa?"
"Sedekah."
"Tidak ada uang kecil," jawab si hartawan ketus.
"Yang besar juga boleh," bantah pengemis.
"Yang kecil saja tidak ada, apalagi yg besar," sahut si kikir tidak kehabisan dalih.
Dengan mendongkol pengemis berkata, "Perkenankan saya minta makanan saja."
"Tidak ada," jawab si kikir tambah sebal.
"Biarlah sisa2 roti atau nasi kalau ada." ujar pengemis belum putus asa.
"Tidak punya."
"Pakaian bekas?"
"Tidak ada."
"Yang baru juga boleh."
"Yang bekas saja tidak ada, apalagi yang baru," sahut si bakhil dongkol.
"Kalau begitu, tolong saya minta segelas air," ucap pengemis karena haus.
"Tidak ada," sahut si kikir tetap keras wataknya.
"Kalau begitu lebih baik Tuan ikut saya saja."
"Ikut kamu? Ke mana?" tanya si hartawan yg bakhil keheranan.
"Mengemis, sebab Tuan tidak punya apa2" ujar si pengemis dengan kesal.

27 Mei 2008

Petualangan di Gurun Pasir

"Ketika aku berada di gurun pasir," kata Nashruddin suatu hari, "Aku membuat seluruh suku Badui yang ganas dan haus darah itu lari."
"Bagaimana bisa engkau melakukan itu?"
"Gampang. Aku hanya lari, dan mereka lari mengejarku."

24 Mei 2008

Rasa Syukur

Baru dengar sebuah cerita yang membuat saya sedikit merenung, ceritanya begini ...

Suatu ketika nabi Sulaiman yang konon bisa berbicara dengan binatang sedang bercakap-cakap dengan seekor kucing.
Kucing : "Wahai nabi, saya ini merasa bersyukur sekali telah dilahirkan sebagai kucing".
Nabi : "Kenapa engkau bersyukur sebagai kucing?"
Kucing : "Iya, setiap hari saya tidur di rumah majikan yang nyaman, bisa tidur di atas bantal, dan saya sering dielus-elus oleh majikan saya. Tidak seperti si anjing selalu tidur diluar dan diikat lehernya"

Entah bagaimana cerita itu sampai ke telinga si anjing, dan dia pun langsung menghadap sang nabi.
Anjing : "Wahai nabi, tidak benar apa yang dikatakan si kucing, saya justru merasa sebagai mahluk yang sangat beruntung karena dilahirkan sebagai anjing".
Nabi : "Apa alasanmu berkata begitu?"
Anjing : "Tentu saja saya beruntung, meskipun tidak tinggal di dalam rumah majikan tapi saya punya rumah sendiri, saya juga sering di ajak jalan-jalan oleh majikan saya, saya diikat karena majikan saya takut kehilangan saya. Coba lihat si kerbau hidupnya sangat menyedihkan, setiap hari harus bekerja keras di lumpur yang kotor"

Lalu sang nabi pun mendatangi kerbau,
Nabi : "Hai kerbau apakah engkau merasa menderita dilahirkan seperti ini?"
Kerbau : "Ah tidak wahai nabi, saya senang lahir sebagai kerbau dan saya bersyukur sekali"
Nabi : "Kenapa engkau berkata begitu? Apakah kau tidak lelah bekerja setiap hari?"
Kerbau : "Saya lelah, tapi saya bahagia dan merasa bangga karena bisa memberikan sesuatu kepada majikan saya. Meskipun bekerja di tempat yang kotor, setelah itu saya selalu dimandikan oleh majikan saya. Dan setiap saya lelah bekerja, majikan saya selalu menghibur saya dengan tiupan seruling yang merdu".

Meskipun cerita ini hanya dongeng belaka, tapi sudahkan kita bersyukur dilahirkan sebagai manusia dengan takdir kita masing-masing?

22 Mei 2008

Be Your Self !

Alkisah suatu ketika seorang ayah dan seorang anak beserta seekor keledai
hendak melakukan perjalanan menuju suatu kota

Dikarenakan perjalanan akan jauh dan panjang
Si anak menaiki keledai dan si ayah berjalan menuntun keledai

Belum berapa jauh berjalan, orang-orang mencemooh si anak
"Dasar anak gak tahu diri, masak orang tua dibiarkan berjalan kaki, sedang dia enak-enak naik keledai"

Mendengar itu akhirnya si ayah menaiki keledai dan si anak berjalan menuntun keledai
Perjalanan pun dilanjutkan

Belum lagi jauh berjalan, orang-orang mencemooh si ayah
"Dasar ayah gak tahu diri, masak anak disuruh jalan, sedang dia enak-enak naik keledai"

Mendengar itu akhirnya mereka sepakat berdua menaiki si keledai
dan perjalanan pun berlanjut

Belum juga jauh berjalan, orang-orang mencemooh mereka
"Dasar orang gak tahu diri, masak keledai sekecil itu dinaiki berdua"

Mendengar itu mereka menjadi bingung,
Akhirnya mereka sepakat untuk melanjutkan perjalanan dengan menggendong si keledai

Belum lama mereka berjalan, orang-orang kembali mencemooh mereka
"Dasar orang gila!"

19 Mei 2008

Masjid Apa Ini?

Seorang Mualaf yang baru masuk Islam sedang bepergian dan ingin melaksanakan shalat. Kemudian ia mendatangi sebuah Masjid dan melaksanakan shalat di sana. Selesai shalat ia keluar dan betapa heran ia melihat begitu banyak Masjid di sekitar tempat itu.

Ia lalu bertanya kepada seorang yang sedang menyapu halaman Masjid,
"Mas kok di sini banyak Masjid ya? Ini Masjid apa?"
"Oh iya mas, kalo ini Masjid NU, nah yang di sana itu Masjid Muhammadiyah, yang di sebelah kiri Masjid Persis, yang di kanan sana Masjid LDII, kalo di ujung jalan sana ada Masjid JIL, trus masih banyak lagi mas"
"Ooh, makasih ya mas" si Mualaf langsung pergi, dalam hati ia berkata "Waduh! salah masuk . . . kirain Masjid Islam . . . "


30 April 2008

Gunanya Ilmu

Nashruddin terkadang membawa orang berlayar diperahunya. Suatu hari, seorang Guru yang cerewet dan sombong menyewanya untuk mengantar ke seberang sungai yang sangat lebar.

Sesudah mereka terapung, si Guru menanyakan apabila perlayaran itu akan mengguncangkan.
"Jangan tanyakan hal itu padaku," kata Nashruddin.
"Pernahkah engkau belajar tata bahasa?"
"Tidak," kata si Mulla.
"Berarti, setengah dari hidupmu telah kau sia-siakan."
Si Mulla terdiam.

Lalu datanglah badai yang sangat kuat. Perahu si Mulla hampir terendam seluruhnya dengan air.

Diapun membungkuk ke arah penumpangnya.
"Pernahkah engkau belajar berenang?"
"Tidak," kata si sombong ilmu.
"Berarti, Guru, SEMUA hidupmu telah hilang, karena kita tengah tenggelam."

Hadiah untuk ibu yang mengeluh

Ketika seorang gadis kecil berumur delapan tahunan mengambil
uang sakunya untuk membelikan ibunya hadiah, ibunya sangat
berterimakasih dan bahagia, karena ibu-ibu dan ibu rumah tangga
pada umumnya banyak bekerja, tetapi sedikit penghargaan.

Gadis kecil itu nampaknya telah memahami hal ini dan ia berkata,
"Itu karena ibu telah bekerja keras, dan tak seorang pun menghargainya."

Wanita itu berkata, "Bapakmu bekerja keras juga."

Kata gadis kecil, "Ya, tapi ia tidak peduli akan hal itu."

Lucu Ya...

Lucu ya,uang Rp 20.000-an kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal masjid, tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket…..

Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk berdzikir, tapi betapa pendeknya waktu itu untuk nonton pertandingan sepakbola....!

Lucu ya, betapa lamanya 2 jam berada di Mesjid, tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati pemutaran film di bioskop.

Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat, tapi betapa mudahnya mencari bahan gosip bila ketemu teman…..

Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu di pertandingan bola favorit kita, tapi betapa bosannya bila imam sholat Tarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya.....

Lucu ya, susah banget baca Al-Quran 1 Juz saja, tapi novel "best seller" 100 halamanpun habis dilalapnya…. hik's !

Lucu ya, orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser, dan berebut cari shaf paling belakang bila Jum'atan agar bisa cepat keluar….

Lucu ya, susahnya orang mengajak berpartisipasi untuk dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebar gossip,bahkan Fitnah !!!

Lucu ya, kita begitu percaya pada yang dikatakan koran, tapi sering kita mempertanyakan apa yang dikatakan Qur'an…..

Lucu ya, semua orang pinginnya masuk surga tanpa harus beriman, berpikir, berbicara atau melakukan apa-apa…..?!!!

Lucu ya, kita bisa ngirim ribuan postingan lewat "Forum atau Blog", tapi bila ngirim sesuatu yg HAQ malah menjadi cacian belaka !!!

Last Words !

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya" (QS. Al-Israa':36)

By anonymous

Jiwa Abadi

sekuat - kuat gelombang
harus lebih kuat tembok
karena puncak kekuasaan
adalah ideologi gembok

tembok didirikan sekukuh - kukuhnya
agar gelombang terbentur sia - sia

gelombang direndam
menjadi ombak semilir

gelombang itu alam
tembok itu teknologi
kekuasaan timbul tenggelam
sedang jiwamu abadi

(Sebuah puisi entah pernah copy paste darimana, kok ada di harddisk)

29 April 2008

titik imaji

Titik adalah sebuah awal
tapi bisa berarti akhir

Titik mungkin juga seperti bintang
tapi katanya juga matahari

Titik ada dalam imajinasi
menyerupai bentuk tanpa arti

titik.